- Back to Home »
- Absurd , Opini »
- Salah gaul [alay]
Posted by : Unknown
Monday, January 27, 2014
Ada yang punya pengalaman berantem dengan abege alay di sms? Gue pernah dan itu gak enak banget rasanya. Bukan karena masalah yang tengah kami ributkan, tapi mata gue hampir keluar dan otak gue dipaksa kerja keras untuk menerjemahkan kata-kata yang dia tulis di sms. Menggunakan huruf kapital yang di campur adukkan dengan angka, salah satu kalimatnya yang gue ingat sampai sekarang 'K4U 64K T4U 4KU 1N1 4N4K 514P4?!' dan waktu itu gue bales 'persetan dengan kau, keluargamu dan tulisan gak jelasmu!'.(true story gue)
Emang ya, kalo udah berurusan dengan abege alay lewat sms itu lebih repot daripada berurusan sama tukang tilang di perempatan. Kalo ditilang itu gampang nyeleseinnya, lo bisa bayar denda atau lo pura-pura ngaku kalo lo ponakan dari kepala polantasnya. Nah kalo dengan abege alay? yang ada otak lo konslet duluan terjemahin kata-katanya sebelum masalahnya kelar. Gue pernah alamin itu, dan gue harap itu yang pertama dan yang terakhir kalinya dalam hidup gue.
Menurut gue itu berawal dari salah gaul yang sebelumnya pernah gue posting. Salah gaul mengakibatkan perubahan sifat serta sikap kearah yang cenderung alay, bahkan alay banget. Bagi yang gak tau 'alay' itu apa, search di google aja dulu ya.
Mungkin ini dimulai dengan kemunculan K*ngen Band dengan rambut gordennya yang bermacam-macam merk, kemudian semakin menjamur dengan banyak acara-acara musik pagi. Acara musik pagi itu sebenarnya asik sih, cuman figuran yang digunakan untuk memeriahkan acara sengaja dicari yang kalo gue bilang 'aneh'. Slogan mereka 'kucek-kucek, jemur-jemur'.
Gue rasa kaum-kaum aneh seperti ini udah lama ada, cuman gak tau sebutannya apa. Fashion yang tabrak lari antara mode dengan pantas gaknya kalo dia pakai, aksesoris yang kontras dengan bentuk muka yang kebanting, sampai tren sms dengan tulisan huruf campur angka dan simbol (gue rasa nilai matematikanya dapat minus). Dan itu semua jadi satu dalam gaya hidup yang berkembang di Indonesia (Tarakan salah satunya).
Kalo lo mungkin tau Harajuku atau Emo, mungkin alay adalah tren yang serupa cuman cenderung norak. Gue salah, bukan 'cenderung' tapi 'amat sangat'. Gue rasa Andika ex. K*ngen Band awalnya pengen ke Harajuku Style, namun karena maksa maka jadilah seperti yang lo tau kan. Dan entah kenapa itu 'keren' di mata sebagian orang, kemudian mereka saling tiru sampai sekarang.
Itu dari segi fashion, kalo mental ya gue gak jamin ya. Kebanyakan sih mereka dari kalangan 'kerasnya hidup', jadi mentalnya ya gampang rapuh. Tiada hari tanpa galau seakan dia adalah orang yang paling menderita seantero dunia maya dan kalaupun ada senengnya tetep aja buat yang ngebaca status facebooknya galau kalo terjemahin isi statusnya.
Kalo dari tulisan yang mereka pake, mungkin karena mereka orangnya cinta buta sama semboyan negara, jadi semua bersatu dalam teks. Terkadang juga tulisannya saling tersambung satu sama lain, susah dibaca. Yah namanya 'cinta buta', ya gak ngeliat itu keren atau norak, kan buta gimana sih?
Semua berawal dari kondisi lingkungan dan salah mentafsirkan segala info di media. 'Gaul' selalu menjadi dalih yang mereka anggap kuat, padahal gaul ya mesti disesuaikan dengan kondisi diri sendiri kan. Dan tingkat 'gaul' di masing-masing daerah di Indonesia berbeda-beda. Lo dandan ala Andika ex. K*ngen Band di Jembes mungkin anak-anak sana bilang 'anjiiirr, lo gaul banget'. Tapi ketika lo dandan seperti itu di Bandung, anak-anak sana bakal bilang 'Idih, alay banget gaya lo'. Beda kan?
Jadi, salah gaul mengakibatkan alay. Hati-hati aja dalam bergaul, masalahnya 'alay' itu udah seperti penyakit yang belom ada obatnya. Dan orang yang terjangkit alay ini udah bisa dikategorikan kriminal, jadi waspadalah :)
Emang ya, kalo udah berurusan dengan abege alay lewat sms itu lebih repot daripada berurusan sama tukang tilang di perempatan. Kalo ditilang itu gampang nyeleseinnya, lo bisa bayar denda atau lo pura-pura ngaku kalo lo ponakan dari kepala polantasnya. Nah kalo dengan abege alay? yang ada otak lo konslet duluan terjemahin kata-katanya sebelum masalahnya kelar. Gue pernah alamin itu, dan gue harap itu yang pertama dan yang terakhir kalinya dalam hidup gue.
Menurut gue itu berawal dari salah gaul yang sebelumnya pernah gue posting. Salah gaul mengakibatkan perubahan sifat serta sikap kearah yang cenderung alay, bahkan alay banget. Bagi yang gak tau 'alay' itu apa, search di google aja dulu ya.
Mungkin ini dimulai dengan kemunculan K*ngen Band dengan rambut gordennya yang bermacam-macam merk, kemudian semakin menjamur dengan banyak acara-acara musik pagi. Acara musik pagi itu sebenarnya asik sih, cuman figuran yang digunakan untuk memeriahkan acara sengaja dicari yang kalo gue bilang 'aneh'. Slogan mereka 'kucek-kucek, jemur-jemur'.
Gue rasa kaum-kaum aneh seperti ini udah lama ada, cuman gak tau sebutannya apa. Fashion yang tabrak lari antara mode dengan pantas gaknya kalo dia pakai, aksesoris yang kontras dengan bentuk muka yang kebanting, sampai tren sms dengan tulisan huruf campur angka dan simbol (gue rasa nilai matematikanya dapat minus). Dan itu semua jadi satu dalam gaya hidup yang berkembang di Indonesia (Tarakan salah satunya).
Beda norak dengan keren |
Kalo lo mungkin tau Harajuku atau Emo, mungkin alay adalah tren yang serupa cuman cenderung norak. Gue salah, bukan 'cenderung' tapi 'amat sangat'. Gue rasa Andika ex. K*ngen Band awalnya pengen ke Harajuku Style, namun karena maksa maka jadilah seperti yang lo tau kan. Dan entah kenapa itu 'keren' di mata sebagian orang, kemudian mereka saling tiru sampai sekarang.
Itu dari segi fashion, kalo mental ya gue gak jamin ya. Kebanyakan sih mereka dari kalangan 'kerasnya hidup', jadi mentalnya ya gampang rapuh. Tiada hari tanpa galau seakan dia adalah orang yang paling menderita seantero dunia maya dan kalaupun ada senengnya tetep aja buat yang ngebaca status facebooknya galau kalo terjemahin isi statusnya.
Bikin sakit mata kan? |
Semua berawal dari kondisi lingkungan dan salah mentafsirkan segala info di media. 'Gaul' selalu menjadi dalih yang mereka anggap kuat, padahal gaul ya mesti disesuaikan dengan kondisi diri sendiri kan. Dan tingkat 'gaul' di masing-masing daerah di Indonesia berbeda-beda. Lo dandan ala Andika ex. K*ngen Band di Jembes mungkin anak-anak sana bilang 'anjiiirr, lo gaul banget'. Tapi ketika lo dandan seperti itu di Bandung, anak-anak sana bakal bilang 'Idih, alay banget gaya lo'. Beda kan?
Jadi, salah gaul mengakibatkan alay. Hati-hati aja dalam bergaul, masalahnya 'alay' itu udah seperti penyakit yang belom ada obatnya. Dan orang yang terjangkit alay ini udah bisa dikategorikan kriminal, jadi waspadalah :)