- Back to Home »
- Aktivitas , Cerpen , Keluarga Heboh , Opini »
- June is about Mami
Posted by : Unknown
Sunday, June 8, 2014
Gue mulai dengan ucapan (meski rada telat.. ralat, telat banget), 'Welcome JUNE'. Sebuah ucapan yang sempat menjadi trending status di media sosial awal bulan kemaren. Ada beberapa hal yang gak asik, gak penting, sampai sangat penting yang terjadi di bulan ini.
Gue mulai dengan hal yang gak asik dulu ya, yaitu : gak ada tanggal merah selain hari minggu dalam perkalenderan Juni tahun ini. Buat yang ngimpi bisa wisata di Amal jam 1 siang hari Senin, atau ngelakuin hal gila di hari kerja, sorry.. mending lo nunggu hari Minggu aja.
Hal gak pentingnya bulan ini, uhm.. Farhat Abbas udah gak menjadi trending gosip lagi. Meskipun dia jadi trending gosip lagi, tetep gak penting sih. Yep, gue bersyukur mukanya dia gak mencemari tontonan gue lagi, dan itu berkah tersendiri.
Dan hal terpenting yang terjadi di bulan ini adalah hal yang paling penting dari yang paling penting buat gue. Hal yang sangat berarti buat gue, karena dia lah.. gue ada. Nyokap gue. Makanya, edisi kali ini gue mau waras dulu, ngilangin keabnormalan dan kesesatan gue selama ini karena edisi kali ini gue mau ngomongin nyokap gue.
Namanya Nur Alena. Panggilannya di keluarga Maryam, akrabnya Yam. Sedangkan panggilan gue ke nyokap itu : mama, panggilan standard anak ke nyokapnya lah. Namun pernah gue iseng panggil dia dengan 'Mak Yam', tau gak responnya?
Nyokap : 'Man, jangan panggil Mak Yam'
Gue : 'Kenapa manknya, Mah?'
Nyoka : 'Gak bagus, panggil Mami aja'
Jawaban nyokap gue unik banget, gue kirain marah gak taunya absurd gitu. Namun dari situ, gue panggil dia (seperti yang dia minta).. Mami.
Mami itu seorang penyanyi. Bukan yang profesional, melainkan amatiran yang gak pernah hafal lirik sepenuhnya. Namun menurut gue, dia adalah seorang peyanyi yang spesial. Tau kenapa? Karena dia hanya nyanyi buat gue, abang gue, dan keluarga.
Seorang Agnez Mo yang go international mungkin lo idolakan, buat cewek labil mungkin sosok Justin Bieber adalah bintangnya. Padahal yang seharusnya lo idolakan suaranya itu adalah suara nyokap lo sendiri. Suaranya lebih anggun, merdu, dan sempurna. Lo bahkan bisa mendengarnya sejak dia memanggil lo saat lo masih dalam rahimnya, dan hingga sekarang nama lo masih terdengar dalam do'a-do'anya. Hal yang gak akan pernah Agnez Mo dan Justin Bieber bakal lakuin kepada lo.
Mami sosok yang penyayang banget. Gue bisa lahir pun karena kasih sayangnya. Gue bisa bertahan hidup dari penyakit paru-paru, dan sembuh itu pun karena kasih sayangnya. Mami adalah dokter tanpa sertifikat yang punya tangan yang sangat lembut, hangat, dan mampu menyembuhkan penyakit yang gue derita.
Mami itu pelawak yang lebih lucu dari Sule, sosok yang lebih super dari Mario Teguh. Segala permasalahan yang gue alami, selalu bisa diberi solusi yang luar biasa bijak yang dikemas dalam candaan dalam penyampaiannya. Lucu, namun super.. ralat, sangat lucu, dan sangat super.
Mami itu juga seorang guru. Dia mengajar gue dengan sangat terampil, mengalahkkan guru atau dosen terbaik dunia yang pernah ada. Pelajaran yang dia berikan adalah pelajaran hidup yang bersifat universal, dimanapun dan kapanpun ilmunya pasti akan terus dipakai.
Meski muridnya bandel banget, kadang sulit untuk diajari, bahkan melalaikan ajarannya, Mami tetap menganggap gue sebagai murid terbaik yang pernah dimilikinya. Itu lebih dari ijazah, sampai sertifikat wisudawan terbaik yang telah gue terima di perguruan tinggi.. itu lebih dari segalanya.
Mami itu penulis dan pendongeng yang profesional.. lagi-lagi, untuk gue. Cerita-cerita yang dia sampaikan itu seru, kadang sedih, mengagetkan, menyeramkan.. namun selalu gue kangenin. Dia juga seorang penulis resep masakan yang handal dan penulis daftar belanjaan yang paling rinci.
Mami itu seperhero terkuat dan terhebat di alam semesta. Dulu dia mampu mengangkat gue dalam kandungannya selama 9 bulan, hal yang gak akan pernah bisa Superman lakukan. Sampai sekarang, dia terus mengangkat gue, menopang, melempar bahkan menerbangkan gue ke puncak pribadi yang baik. Hal yang lagi-lagi tak ada superhero bisa lakukan.
Hal yang gue gak suka dari Mami, dia pembohong! Dia bohong saat dia lapar dan memberikan jatah makannya buat gue. Dia bohong saat sakit, dan bilang kalau dia tidak apa-apa. Dia bohong saat lagi susah, dia malah tersenyum dan berkata 'tidak ada hal yang menyusahkanku'.
Gue gak mau Mami terus-terusan bohongi gue! Gue mau Mami bilang sama gue apa yang dia mau, apa yang dia inginkan! Gue mau ngebagi makanan gue ke Mami kalo Mami lapar, mau juga berperan menjadi dokter untuk nyembuhin Mami, mau juga menopang dan mengangkat Mami saat dia kesusahan!
Hal yang gak akan pernah terbayar lunas oleh seorang anak! Gue masih banyak kekurangan sebagai anak. Banyak hal yang belum bisa gue lakuin buat Mami bahagia. Sifat gue yang keras kepala bahkan dengan hal yang gue anggap itu benar, sering buat Mami sedih.
Kekanak-kanakan gue kadang ngebuat gue ngerasa jauh dari apa yang Mami harapkan. Ketidaktahuan gue akan terima kasih ke Mami, kadang membuat gue gak menyadari betapa besar yang telah dia berikan ke gue.
Menyadari gue akan hal paling penting, paling indah, dan paling sexy.. ngebahagiain Mami, seumur hidup gue. Meski selalu cacat langkah dalam memujudkannya, gue mau terus berusaha ngelakuinnya. Meski gue tau, hal itu gak akan melunasi apa yang telah Mami berikan, tapi paling gak itulah yang bisa gue lakukan.
8 Juni kemaren, Mami berulang tahun yang ke-50. Semoga dengan bertambahnya usia, semakin bertambah juga kebaikannya. Bertambah ilmu agamanya, bertambah pula usianya, semakin membaik kesehatannya, semakin mudah rezekinya, semakin harmonis dan rukun dalam keluarga, semakin cantik paras dan hatinya, semakin bertambah kemuliaannya.
Bicara tentang kebaikan dan kehebatan Mami, tentunya akan repot banget kalo gue tulis semuanya di sini, karena begitu banyak, begitu besar, dan begitu indah. Cukup singkat apa yang gue tulis disini, gue harap ini bisa jadi pelajaran kita bersama.. Roman sayang banget, cinta banget sama Mami..